aku melihat sebuah bintang
di musim kemarau yang dingin,
langit berwarna jingga kala itu,
aku teringat dengan dia,
dia yang teristimewa untukku.
aku melihat dia kala itu
di dekat bintang yang bertsinar.
musim kemarau yang dingin itu,
adakah dia tahu
tentang perasaanku?
rerumputan di dekatku
bergoyang diterpa angin,
tak tahu hendak menjawab apa.
diriku kembali
menatap bintang
di musim kemarau yang dingin.
aku menanti sebuah asa
dari dia
yang teristimewa untukku.
rangkaian kata
tak cukup puas
untuk dituliskan.
sebuah simfoni
menemani hatiku,
di musim kemarau
yang dingin,
di langit berwarna jingga.
14 september 2008
Minggu, 14 September 2008
Langganan:
Postingan (Atom)